Di bawah kepemimpinan Gubernur TGH. H. M Zainul Majdi, atau yang lebih popular disapa Tuan Guru Bajang (TGB), NTB sukses meraih penghargaan Millenium Development Goals (MDGs). Tak tanggung-tanggung, penghargaan bergengsi itu diraih lima tahun tanpa jeda sejak 2012. Atas prestasi NTB tersebut, TGB mendapatkan undangan khusus untuk berbicara di depan forum dunia di markas UNDP, organisasi di bawah PBB yang bertanggung jawab atas pembangunan global. NTB memang sedang dan terus berbenah. Termasuk belajar hingga ke negeri Tiongkok.

Pertengahan Mei 2015, TGB bersama rombongan kecil berangkat ke sana, persisnya ke Provinsi Ningxia. Disana TGB diterima akrab, termasuk oleh komunitas muslim yang cukup besar jumlahnya disana. Ada ulasan menarik mengenai Provinsi Ningxia yang dikunjungi TGB ini, yaitu kemajuan wilayah pedesaannya. Wagub Ningxia ketika memberikan penjelasan kepada TGB dan rombongan mengungkapkan ada empat poin “rahasia” yang menopang percepatan kemajuan desa di wilayahnya.

Pertama, fokus pengembangan produk unggulan di desa. Kedua, mengutus tenaga ahli untuk bekerja membangun desa. Ketiga, sinergi perusahaan swasta yang turut menopang promosi dan pengembangan produk di desa. Keempat, penyediaan infrastruktur dasar pedesaan terutama yang menopang sektor pertanian dan olahan. Mencermati empat hal tersebut, rasanya desa-desa di NTB pun bisa dikelola seperti itu.

Potensi untuk itu bukannya tak ada. Contoh baik pun tersedia. kita pernah mendengar model pengembangan “one village one product” atau satu desa satu produk unggulan. Kita pun punya banyak ragam tenaga pendamping di pedesaan. Dari pendamping pertanian sampai bidan desa. Kekurangan kita agaknya pada sinergi yang belum atau sulit terancang secara rapi dan terpadu plus sikap konsistensi menjalankannya.

Sehingga banyak rancangan yang baik di atas kertas, seperti konsep “satu desa satu produk” itu, tak bisa berjalan baik di lapangan. Sebaliknya di provinsi Ningxia di Tiongkok sana, apa yang belum berhasil kita lakukan di atas, bisa dengan sangat baik mereka kerjakan dan lakukan.

“Kades Gila”

Perjalanan TGB dan rombongan ke Negara Tiongkok, mengingatkan saya pada Irawan Susiadi, Kepala Desa dua periode di desa Pengejek kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Kades Irawan menjadi salah satu wakil Indonesia dalam kegiatan pertukaran informasi antar pemimpin desa tingkat ASEAN akhir 2015 silam. Kegiatan itu dipusatkan di kota Nanning di Tiongkok. Dihadiri puluhan pemimpin desa dari seluruh negara ASEAN ditambah pemimpin desa dari Korea Selatan, Jepang dan Tiongkok. Kades Irawan jelas kades berprestasi.

Saya menyebutnya Kades “gila”. Ia memimpin kurang lebih 11 ribu warganya. Sejumlah terobosan kreatif yang gulirkan. Banyak warganya yang tergolong miskin tetapi tak tercover layanan BPJS kesehatan. Penyebabnya kita sudah bisa menduga, tak jauh dari perkara data yang tidak akurat di negeri ini. Kades Irawan mengambil tindakan cepat untuk melindungi warganya itu.

Ia terapkan kebijakan pengalokasian iuran bagi warganya yang benar-benar miskin dan belum masuk dalam daftar BPJS. Danya ia ambilkan dari kas desa. Ia juga membuat Bank Darah atas kesepakatan seluruh warga desa dengan menggandeng pihak RSUD. Bank Darah di desa Pengejek Jongat Lombok Tengah, bisa jadi merupakan yang pertama di Indonesia. Golongan darah setiap warga lalu membangun sistem sederhana untuk mendapatkan donor secara cepat dan tepat ketika diperlukan.

Kades Irawan tidak sendiri, saya yakin di NTB cukup banyak kades “gila” seperti dia. Kita harus terus memperbanyak lahirnya pemimpin-pemimpin di desa yang mau bekerja dengan sejumlah ide dan gagasan yang tidak biasa. TGB sebagai gubernur jelas tidak bisa membangun NTB sendirian. Ia butuh kepalakepala desa yang juga berfikiran maju dan siap bekerja keras di tingkat desa. Apalagi kemiskinan di NTB angka riilnya masihlah besar. sekalipun kinerja penurunannya terhitung progresif. Sebagian besar berada di pedesaan. Tanpa kepala desa “yang gila” masalah kemiskinan ini sulit teratasi dengan cepat.

Maia Rahmayati

Lombok Post, 26 Mei 2016

Pin It on Pinterest

Shares
Share This