Akhir-akhir ini, nama Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menjadi sorotan. Hal tersebut tidak terlepas dari perbincangan publik mengenai kansnya dalam kontestasi Pilpres 2019. Nama TGB mulai dilirik internal Partai Demokrat untuk disodorkan. Partai-partai lain pun mulai menyebut namanya sebagai salah satu kandidat.

Tak hanya itu, nama TGB juga sudah masuk di lembaga survei sebagai kandidat. Bukan tanpa alasan, TGB masuk bursa. Pria berumur 36 tahun ini punya rekam jejak yang teruji. Ia berhasil menjabat Gubernur NTB selama 2 periode. Dengan prestasi itu, TGB santer dibicarakan sebagai salah satu hasil regenerasi di tubuh partai politik, salah satunya Demokrat.

Tak heran jika Demokrat juga meliriknya sebagai kader potensial di pilpres selain sang putra mahkota, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dukungan itu disampaikan oleh Waketum Partai Demokrat, Roy Suryo.

“Kami terus menanjak. Dulu 2014 memang Demokrat diklaim karena kita tidak punya tokoh. Kenapa tidak kemudian berjuang sangat-sangat besar, karena tidak ada yang asli dari Demokrat,” kata Roy Suryo di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (25/03).

“Saya ingin memberikan apresiasi. Selain ada AHY di sini ada juga muncul nama TGB. Bagi Demokrat semua kader itu kita dukung,” lanjutnya.

Namun apakah bisa TGB bersaing dengan calon lainnya untuk dapat menduduki kursi sebagai kandidat calon dalam Pilpres?

TGB Sebagai Kuda Hitam

Salah satu indikator yang menjadi bahan pertimbangan partai untuk mencalonkan kandidat dalam pilpres adalah elektabilitas. Tak heran, acap kali lembaga survei merilis temuannya, banyak parpol yang menjadikan itu sebagai acuan dalam memberikan keterangan terkait siapa jagoannya dalam pilpres kelak.

TGB, walau terbilang sebagai tokoh baru dalam kontestasi Pilpres, tetapi dalam beberapa survei terakhir elektabilitasnya sudah melampaui beberapa nama lama. Salah satunya seperti dalam rilis lembaga survei PolcoMM Institute, Minggu (25/3), yang menempatkan namanya dalam 5 besar capres 2019.

Dalam survei itu, TGB menempati posisi 4 dengan perolehan 1,75 persen. Angka tersebut memang masih terpaut jauh di bawah elektabilitas Jokowi (49,08 persen) dan Prabowo (29,67 persen). Namun, TGB hanya terpaut sedikit dari posisi ke-3 yang ditempati oleh Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (3,5 persen).

Sedangkan nama-nama lainnya seperti AHY, Zulkifli Hasan, Yusril Ihza Mahendra, Cak Imin, Anis Matta, hingga Sohibul Iman hanya mendapat elektabilitas kurang dari satu persen. Menurut Direktur Eksekutif PolcoMM Institute, Heri Budianto, nama TGB muncul dikarenakan aktivitas politiknya yang kini tengah massif dengan melakukan safari politik ke berbagai daerah.

“Memang TGB ini masif bergerak di lapangan road show terus. Jadi karena itu. Mereka ke seluruh Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, secara terpisah Direktur Eksekutif LSIN (Lembaga Survei Independen Nusantara), Yasin Mohammad, menyebut ada 3 tokoh dari kalangan santri yang cukup potensial untuk mendampingi Jokowi dalam rilis Februari 2018 lalu. Kembali nama TGB menjadi salah satu tokoh tersebut.

Menurut Yasin, TGB punya poin positif untuk bisa menjalankan visi-misi kebangsaan yang nantinya bisa jadi modal di Pilpres 2019.

“TGB. Dia adalah gubernur berprestasi dua periode. Sekarang, mesin-mesin Al Azhar digerakkan di bawah dan mulai menyampaikan visi kebangsaannya,” kata Yasin.

Bola panasnya ada di Demokrat

Saat ini dua nama yang santer menjadi jagoan Demokrat di Pilpres 2019 adalah AHY dan TGB. Sulit membayangkan langkah TGB akan jauh apabila melihat bagaimana gerakan AHY di Demokrat.

Saat ini AHY merupakan jenderal lini depan pemenangan Demokrat di Pemilu serentak. Sebagai Kogasma, tentu AHY akan lebih banyak bersentuhan secara langsung dengan masyarakat di berbagai daerah. Artinya, Demokrat sedang benar-benar mempersiapkan sosok AHY untuk Pilpres mendatang.

Hal ini menjadikan TGB harus bersaing lebih awal sebelum melaju dalam pertarungan sesungguhnya di Pilpres. Apabila berhasil, bukan tidak mungkin TGB akan menjadi kuda hitam yang merepresentasikan kalangan santri dalam pagelaran Pilpres 2019.

Sumber, https://kumparan.com/@kumparannews/tgb-sosok-kuda-hitam-di-pilpres-2019

Pin It on Pinterest

Shares
Share This