Dahulu banyak pelesetan untuk Nusa Tenggara Barat atau NTB. Mulai Nanti Tuhan Bantu, Nasib Tergantung Bali, atau Nasib Tak Baik. Semuanya seolah mencerminkan inferioritas warga dan lambatnya pembangunan di provinsi tetangga Bali itu.

Karena itu, begitu mulai memimpin NTB pada 2008, yang menjadi prioritas Muhammad Zainul Majdi adalah membangkitkan rasa percaya diri warganya. Dia dibantu tokoh agama, tokoh adat, maupun pemuka masyarakat.

Hasilnya luar biasa. Yang paling mengemuka adalah keberhasilannya menekan angka kemiskinan di provinsi yang dahulu dikenal Sunda Kecil itu.

”Peran para tokoh agama, tokoh adat, dan pemuka masyarakat sangat penting dalam mengubah perilaku masyarakat,” kata gubernur yang akrab Tuan Guru Bajang (TGB) itu saat berdiskusi dengan redaksi Jawa Pos, Graha Pena, Surabaya, Kamis malam (7/9).

Perekonomian NTB selama dua periode kepemimpinan TGB pun menggeliat. ”Potensi dari pariwisata perlu terus digerakkan karena bisa mengurangi angka pengangguran,” kata anggota DPR periode 2004–2009 itu.

Salah satu kebijakan TGB terkait pariwisata yang banyak menuai pujian ialah konsep wisata halal. Kebijakan itu mampu menciptakan pasar baru. Yakni, pasar turis yang berasal dari negara dengan penduduk mayoritas muslim. Misalnya, negara-negara Timur Tengah dan Malaysia. ”Wisata halal itu menciptakan segmen baru tanpa mengurangi segmen lama,” terangnya.

Konsep wisata halal dihadirkan, mulai fasilitas beribadah, hotel-hotel yang disertifikasi halal, sampai kawasan pantai halal. Pantai halal menyediakan pembatas permanen untuk turis perempuan dan laki-laki.

Sejak dideklarasikan konsep wisata halal, menurut TGB, angka kedatangan turis dari negara-negara muslim sangat signifikan. Apalagi NTB pernah menyabet penghargaan The Best Halal Destination dan The Best Honeymoon Destination pada ajang World Halal Travel Award 2015.

Kunjungan dari negara-negara Timur Tengah meningkat paling signifikan. Angkanya mencapai 190 persen. Peningkatan itu akan terus dikejar dengan menjalin kerja sama agar ada penerbangan langsung dari negara-negara di Timur Tengah ke Lombok.

Saat ini negara yang punya penerbangan langsung ke Lombok adalah Korea Selatan, Singapura, Malaysia, dan Australia. ”Saya yakin masa depan NTB itu ada di pariwisata,” ujar lulusan Universitas Al-Azhar Kairo itu.

Menurut TGB, wisata halal memang menanamkan nilai-nilai Islam, namun kemanfaatannya bisa dirasakan bersama. Karena itu, kebijakan tersebut tidak menimbulkan resistensi di masyarakat. Pelaku bisnis wisata halal bukan hanya muslim. Melainkan juga profesional dari berbagai latar belakang yang selama ini memang bisnis pariwisata di NTB. ”Jadi, inilah yang dinamakan rahmatan lil alamin,” terangnya.

Sumber, Jawapos.com 8 September 2017

Pin It on Pinterest

Shares
Share This