Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) dikenal sebagai seorang ulama kharismatik. Sosoknya yang dekat dengan sejumlah organisasi Islam, membuatnya dinilai dapat mewakili suara kaum muslim.
Namun, tak banyak yang tahu, gubernur NTB dua periode itu juga memiliki sisi unik: gemar membaca komik Kho Ping Hoo dan hobi bersepeda. Seperti apa ceritanya?
Kesukaan TGB pada komik asli Indonesia itu dimulai saat salah seorang kawannya bernama Bem Bem yang memiliki banyak koleksi komik dan buku-buku. TGB, sebagai seseorang yang gemar membaca sejak kecil, sering datang ke rumah Bem Bem untuk membaca buku.
“Setiap pulang sekolah saya ke situ (rumah Bem Bem). Terpikat saya dengan Kho Ping Hoo. Karena alur ceritanya selalu menarik, kemudian tokohnya itu dari waktu ke waktu selalu berganti,” ucap TGB sembari mengenang, saat berkunjung ke kantor kumparan, Sabtu (21/7).
TGB menjelaskan, selain menarik, komik Kho Ping Hoo juga memiliki pesan khusus, yang selama ini ia pegang. Tokoh pahlawan yang terus berganti dan tak melulu sama, membuat TGB tahu bahwa di dunia ini tak ada orang yang memiliki kekuasaan abadi.
“Yang paling sakti sekarang itu enggak lama kemudian kalah dengan yang datang baru, datang belakangan. Jadi ada pesan bahwa selalu ada pergiliran dalam kehidupan,” jelasnya.
“Anda tidak boleh jemawa karena mesti ada yang datang, yang lebih hebat lagi dari Anda. Dan banyak sekali nilai-nilai kehidupan di Kho Ping Hoo itu,” lanjutnya.
Dengan bersemangat, TGB bercerita. Dari sekian banyak pahlawan yang ada di komik itu, ada salah satu pahlawan yang kehidupannya membekas di hati TGB. Ia adalah Bu Kek Siansu.
“Itu masa kecilnya selalu menderita. Masa kecilnya penuh keterbatasan. Tapi dia mampu mengembangkan potensi dirinya akhirnya dia bisa melejit menjadi seorang yang sangat hebat dan kontributif, pahlawan kebenaran gitu,” jelasnya, berapi-api.
Selain gemar membaca, Politikus Demokrat itu juga hobi bersepeda. Bahkan, kesukaannya pada olahraga itu, sudah berada pada level candu.
TGB mengatakan, setiap bersepeda, ia selalu ingin menempuh jarak yang lebih jauh lagi dari sebelumnya. Hingga saat ini, ada 10 sepeda yang menjadi koleksinya.
“Membuat kita terdorong untuk mengeksplorasi rute-rute baru lagi. Jadi memang selalu menyenangkan bersepeda itu. Dan saya merasa bersepeda adalah salah satu olahraga yang sesuai dengan semangat saya,” ucapnya.
Pada suatu kesempatan, TGB pernah mengalami kecelakaan saat bersepeda. Ia mengatakan, hal itu terjadi saat ia bersama teman-teman komunitasnya bersepeda di Bukit Korea, Lombok. Saat turun dari bukit curam, TGB sempat terperosok pada sebuah lubang, hingga tak sadarkan diri.
“Saya enggak melihat ada lubang, roda masuk, salto ke atas, kebanting. Jadi saya jatuh terbanting, terbanting keras, saya sempat kehilangan kesadaran jugalah, pingsan gitulah sesaat,” ungkapnya.
Kebetulan saat itu ia bersepeda dengan salah seorang kawannya, Letnan Kolonel dr. Yunus, yang menjadi direktur salah satu rumah sakit militer. Mengetahui TGB pingsan, Yunus langsung berlari mendekat dan memberi pertolongan pertama.
“Lari ngejar saya, lalu perlakukan saya dengan protap untuk mengecek gegar otak apa enggak. Dibolak-balik, ditekan, ditempeleng apa segala, alhamdulillah enggak ada gegar otak. Setelah itu saya berhenti MTBan,” tuturnya.
Sumber, Kumparan
Ini linknya, https://kumparan.com/@kumparannews/sisi-lain-tgb-jawara-bersepeda-dan-peggemar-komik-kho-ping-hoo-27431110790550421