Gubernur NTB, Dr. Muhammad Zainul Majdi, MA termasuk salah satu pemimpin muda yang hadir dalam acara Forum Terbuka bertema “Reformis Hibrida-Reformis Horizontal” yang digagas oleh mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal di Jakarta, Sabtu (1/3/2014). Pemimpin muda lainnya antara lain, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, Walikota Bogor Bima Arya, Walikota Bandung Ridwan Kamil, dan Walikota Makassar Ramdhan Pomanto.

Nama Basuki Tjahaja Purnama dan Ridwan Kamil sudahbanyak diberitakan di media dan dikenal luas oleh publik.Tidak demikian halnya dengan Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB). Namanya bergaung baru sebatas di daerah yang dipimpinnya. Ditingkat Nasional tak banyak yang mengenalnya. Tidak ada salahnya jika kita tengok rekam jejaknya.

“Sosok Tuan Guru Bajang yang seorang ulama memberikan warna yang berbeda dalam jajaran birokrasi di NTB. Pada pertemuan bersama pemimpin reformis muda, Tuan Guru Bajang mengungkapkan, “Tidak semua hal bisa diselesaikan dengan pendekatan kultural. Ada yang harus sistemik. Karena itulah saya terima ajakan masyarakat masuk kontestasi Gubernur NTB,” ujarnya.

Prestasi yang diraih Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini cukup mengagumkan. Ia terpilih menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat pada 2008, ketika masih berusia 36 tahun. Ia lahir di Pancor, sebuah kota santri di kabupaten Lombok Timur, pada 31 Mei 1972. Kini ia sedang menjalani amanah sebagai Gubernur NTB untuk periode kedua (2013-2018). Itu jelas menyiratkan besarnya kepercayaan rakyat NTB atas kepemimpinannya.

Muda, santri dan berpendidikan tinggi Jurusan Tafsir Hadits dan Alquran

Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir, tak ayal membuat Majdi menjadi perhatian.

Ia punya potensi besar untuk jadi “bintang” di pentas nasional. Tuan Guru Bajang juga dikenal dengan nama Tuan Guru Bajang. Tuan Guru adalah sebutan di kalangan masyarakat Suku Sasak di Pulau Lombok untuk seorang ulama. Tuan Guru Bajang merupakan cucu ulama paling karismatik di Lombok, yaitu Almagfurullah Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Majid atau yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Pancor. Sosok Tuan Guru Bajang, yang seorang ulama memberikan warna yang berbeda dalam jajaran birokrasi di NTB. Pada pertemuan bersama pemimpin reformis muda, sosok yang juga dikenal sebagai penghafal al-qur’an ini mengungkapkan, “Tidak semua hal bisa diselesaikan dengan pendekatan kultural. Ada yang harus sistemik. Karena itulah saya terima ajakan masyarakat masuk kontestasi Gubernur NTB,” ujarnya.

Muhammad Zainul Majdi mengungkapkan dunia politik memiliki tantangan yang luar biasa. Temasuk didalamnya mengelola birokrasi “Awal saya terpilih, saya kumpulkan para pejabat. Saya ceramahi tentang surga neraka, tapi sebagian besar mereka ngantuk. Namun, suatu ketika saya kumpulkan lagi, saya sampaikan, sebentar lagi kita lakukan mutasi. Mereka langsung semangat”, paparnya. Hasil nyata sentuhan kepemimpinannya terlihat cukup nyata. Sektor pariwisata misalnya, berkembang cukup pesat setelah lama mati suri. Beroperasinya Bandara Internasional Lombok, membuka akses pelancong datang ke NTB. Jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat dari tahun 2010 yang hanya sekitar 500.000 orang, naik menjadi 750.000 orang tahun 2011 dan tahun 2012 telah menembus satu juta wisatawan.

Semoga makin banyak bermunculan tokoh-tokoh muda yang menginspirasi. Saatnya pula kita turut memberitakan tokoh-tokoh unggulan agar dapat menginspirasi tokoh lainnya.Tidak perduli dari mana atau dari partai mana mereka berasal. Asal untuk kemajuan negeri dan kesejahteraan masyarakat, untuk Indonesia yang lebih baik.

Deliana Setia (Kompasianer, Jakarta)

[jetpack-related-posts]

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Pin It on Pinterest

Shares
Share This